Mohon perhatian.
Om3 memperbaiki beberapa kata dalam puisi “dari selembar daun yang tua”. Bagi om3 perbaikan ini adalah sesuatu yang sangat mendasar. Tidak boleh tidak, harus dikoreksi. Om3 mohon maaf dan harap maklum adanya. Terima kasih.
Jika saudara berkenan menulis komentarnya, om3 sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya. Jika hanya sekedar membacapun om3 sampaikan terima kasih atas kesediaanya membaca puisi om3 ini. Sekali lagi terima kasih.
Kenapa aku jd menangis baca puisimu, Tri? ihiks..ihiks…aku jadi merasa seperti daun yg tua….
ternyata yg berguguran tidak harus menunggu tua mbakyu. om3 juga lagi mengantri. entah kapan gugurnya. semoga mendapat pertolongan Sang Maha Pengampun. Om3 sudah terlalu banyak salah dan dosa. ihik..ihik… juga…
Wah… mengharukan ya Om…
mangkanya aku mah sukanya daun muda tuk dimakan alias lalapan…
hehehe.. ga nyambung nih.. ;p
hua ha ha …., nyambung gak nyambung, “om3 mengucapkan terima kasih telah sudi berkunjung dan memberi komentarnya”. Oh iya. Hati-hati, ada mahluk yg suka daun muda, ia bisa jadi kepompong lho…. (?) Ibu wina, jangan bosan mampir lagi di blog oomtri ya…..
yg paling penak mah daun sikong jelang bayak di sukain banyak orang,.,.
iya mas…, yang lebih enak, daun singkong yg sudah diolah atau dimasak mas. kalau masih mentah belum ada yang mau melalapnya. hahaha….
bagus sekali puisinya om, boleh yah saya posting di blog saya, inspirasi gitu… by rahman makassar
iya, mas. silahkan diposting, tidak masalah.